menulis itu menyembuhkan. bagiku itu ia, memang benar menulis itu menyembuhkan. aku adalah tipe orang yang tidak bisa menyampaikan dengan baik apa yang ada dalam pikiran aku, tidak bisa menguraikan dengan baik benang - benang kusut yang ada di pikiranku, especially tentang kehidupan pribadi. jadi aku tuangkan dengan tulisan, walaupun dengan tulisan pun abstrak, belum tersampaikan dengan baik juga, means tulisanku masih buruk. but it's better than I must tell to someone. except via message not to tell directly.
menulis itu menyembuhkan bagi segala luka. luka akan ketidaksesuaian ekspektasi dengan realita, ketidaksejalanan pikiran kita dengan orang lain, keresahan dalam hati, dannn....kegagalan dalam memasak. haha, iya, hari ini bikin perkedel, tapi gagal total semua...sok sok an ndak nanya Ibu dulu, mengandalkan ingatan dan kepercayaan diri. eh....emang udah salah dari awal. wkwkwkwk...enak ndak enak masakan, masih dimakan sendiri ini, belum ada temennya. kalo kata Ibu,"nggak apa apa sebagai pemula",biasa, membangkitkan kepercayaan dan semngat diri aku lagi. padahal mah udah pernah bikin perkedel, bukan pemula lagi notabene nya...
menulis itu menyembuhkan, walau ada yang bilang,"kamu nggak akan menang, udah nggak usah ikut sayembara sayembara nulis lagi".jleb.ndak apa apa, yang penting beginilah aku memuaskan diri ku, mengasah kemampuan ku, walau aku tetep terima kalau kemampuan ku menulis hanya sebatas di blog ini. wong tulisannya juga cupu, pake banget malahan. ndak mutu. tapi seperti inilah caraku menyembuhkan luka ku, rasa penasaranku, dan memuaskan diriku.
apakah aku menulis kalau sedang terluka dan sejenisnya?memang tidak aku pungkiri, aku menulis ketika diriku sedang resah. ide ide muncul ketika aku sedang terluka, mungkin beberapa penulis juga seperti itu, lancar menulis ketika sedang terluka, ketika galau.karena memang menurut penelitian pun, kinerja seseorang ketika terluka, akan meningkat.
menulis itu mneyembuhkan, dari peliknya permasalahan kehidupan orang dewasa. emangnya kamu udah dewasa ndah?secara umur sih harusnya seperti itu. tapi aku sendiri ndak bisa menilai seberapa dewasanya diriku saat ini. atau malah menurut orang lain, aku masih seperti anak kecil, belum dewasa.heemmm...flexible, terserah orang yang mengenal aku, menilai ku seperti apa.but honestly, problem in adults life is so complicated.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar